Panggilan Dari Langit

Ego, mencari wahyu. Membuka kitab-kitab terdahulu, berburu tanda-tanda, dan mukjizat, mungkinkah seseorang diLahirkan sebagai Nabi...?

Dia adalah Ego..
Bercita-cita menjadi nabi, menjadikan dirinya sebagai pembawa cita-cita umat menuju cahaya. Atau menjadi seorang yang Naif dan Paradoks, yang bermimpi akan dianggap sebagai pembebas oleh umat, dan menjadi pengentas dan penerang bagi semua orang.

Ambisi dan mimpi menjadi Nabi. Mimpi yang mungkin juga diimpikan oleh seorang yang idealis. Sebuah mimpi yang tidak melihat realitas apa adanya. Kenapa tidak bermimpi saja menjadi niagawan yang sukses. Kenapa tidak direktur, bangsawan, atau raja. Jadilah lurah,bupati atau yang profesional seperti tabib, berbaju putih bersih dan bersenjatakan resep. Mudah,simpel dan tidak terlalu abstrak. Membumi dan sangat menyenangkan bagi pendengar.

Kenapa Nabi...?

"Kau bercita-cita jadi Nabi, Ego?"

Kemudian dijawab dengan Naif,

"Ya,Bukankah Nabi itu mulia? Bukankah Nabi itu diperlukan umat?".

Tidak nyata.

"Kau bercita-cita menjadi Nabi? Kau telah mendengar dan membaca bahwa kenabian kan sudah tertutup,sudah ada khatam al-anbiya (penutup para Nabi)?".

Ya, benar. Setelah Nabi terakhir, tidak terlahir lagi Nabi baru yang membawa kitab dan ajaran baru. Tidak ada lagi dakwah dan misi dari Nabi baru. Naif. Cita-cita yang benar-benar cita-cita.

Para Nabi diciptakan oleh Tuhan. Tidak diciptakan oleh dirinya sendiri. Nabi di lahirkan tidak bercita-cita menjadi Nabi. Kalau toh itu sebuah cita-cita, bagaimana mungkin para Nabi itu bercita-cita.

Apakah ada yang tahu?
Apakah benar para Nabi itu tidak berhasrat menjadi Nabi sejak kecil? Ataukah hanya membela diri setelah menjadi Nabi, "Saya sama sekali tidak memimpikan ini." Hampir semua Nabi tidak mengutarakan cita-cita untuk menjadi dirinya, semua itu terjadi melalui wahyu dan mukjizat. Tetapi mukjizat dan wahyu itu tidak gratis dari Langit. Carilah petunjuk. Temukan mukjizat. Keduanya harus dicari.

****




Panggilan Dari Langit

Categories: Nabi Palsu