Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

June 30, 2016

Regenerasi Akal



Setelah Akal murni di ciptakan, dia aktif dan pintar. Karena hanya akal yang tidak bertubuh, tidak bertulang, dan tidak beraliran darah. Juga tidak makan, minum, berjodoh, dan tidak punya cara tertentu untuk reproduksi. Dia pintar, abadi, dan tidak bertempat. Satu keahlian yang hanya di miliki oleh akal ini adalah berpikir tentang diri dan tuhannya. Akal mungkin seperti malaikat penjaga syurga dan neraka. Pintar, patuh, abadi, dan tidak berkeinginan selain memuji Tuhan dan melaksanakan tugas. Tugas akal ini satu, berzikir dan berzikir. Malaikat pun begitu.

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis yang penuh birahi, keinginan memiliki, dan lamunan keindahan; lamunan asmara. Akal terus berpikir dan mungkin diciptakan untuk jatuh cinta kepada tuhannya. Dia jatuh cinta dan terus berusaha setia untuk terus berzikir.

Walhasil, lahirlah akal kedua. Inilah cara reproduksi yang aneh tentang akal. Tidak bersenggama, tidak hermaprodit, dan tidak pula beronani. Tetapi tetap suci, tidak tersentuh, cuma berimajinasi. Tentu berbeda dengan dewa surya yang berpikir tentang hambanya yang cantik, lalu mencapai klimaks.

Sang hamba yang cantik bertapa di gua, molek, mungkin tersibak salah satu pakaiannya. Terlihatlah gemerlap menakjubkan. Dewa terpaksa tergoda dan mencapai titik tertentu. Bagaimana bertemunya ovum dan sperma dalam bayangan. Cukup dengan bayangannya saja. Namun membayangkan senggama kadang jauh lebih indah dan nikmat dari pada melakukannya. Ini terjadi pada dewa sendiri.

Singkat kata, lahirlah putra dewa. Setengah manusia, karena dari ibu di gua. Setengah dewa, karena di luar kebiasaan reproduksi manusia.

Akal yang di lahirkan oleh akal pertama, hampir sama dengan putra dewa. Setengah dewa setengah manusia. Setengah membawa sifat-sifat kemanusiaan dan yang setengah lagi membawa sifat ketuhanan. Selain itu ia mempunyai hobi yang sama dengan rumusan Tuhan abad itu; berpikir dan merenung. Sehingga dalam perenungan itulah reproduksi akal terlaksana.
Hobi akal kedua, anak dari akal pertama, sama juga dengan hobi akal pertama, sang bapak sekaligus ibu. Ia sangat bernafsu jika memikirkan pencipta pertama (manusia), birahi, sehingga mampu melahirkan anak demi anak.

Putra bungsu dari akal adalah akal yang paling mendekati materi. Tugas dia berpikir dan berzikir, tetapi tidak lagi melahirkan akal sebagai putra. Materilah yang muncul. Sebagai cikal bakal langit, bintang, planet dan bumi beserta isinya. Mereka semua termasuk kategori  materi. Bintang-bintang berbenturan, langit bergoyang,energi berputar, dan planet terlahir.

Manusia itu sendiri konon memiliki dua sifat, yaitu materi, seperti benda-benda di jagad raya, dan akali, karena kemampuannya mengakali. Sifat materi manusia tidak berbeda dengan saudaranya benda yang lain. Sifat itu tak lain dan tak bukan adalah hasil dari akal. Sedangkan potensi akali adalah sifat manusia yang bisa dan masih mengandung sifat akali manusia dan ketuhanan. Dari akal yang di miliki manusia inilah dia bisa membayangkan apa saja dalam benak nya. Kekasih, istana, kekuasaan, nafsu, masa lalu, ada, tiada dan masa depan.

Sifat akali manusia senakal hawa nafsunya. Konon sebagaimana termaktub dalam kitab-kitab suci, akal selalu mempertaruhkan cita-cita dan bayangan. Manusia mampu menciptakan bayangan, seperti bayangan hantu, pocong, jin, iblis, malaikat dan konsep tentang Tuhan itu sendiri. Satu hal yang jelas, yang sangat penting demi kenabian, bahwa akal inilah yang konon bisa menerima wahyu dan berhubungan dengan hal-hal yang bersifat kelangitan. Dia bisa mendengar suara di gua, petir di puncak gunung, gema di gurun, hembusan di laut, bahkan suara buah kelapa jatuh di hutan. Berbagai macam kewahyuan dan kenabian telah terjadi. Siapa yang tahu apakah itu jasa akal atau bukan. Semua tidak tahu. Ini hanya mengikuti petunjuk suci.

****



Regenerasi Akal

0 Comment:

Post a Comment

please write your comment in this post..

Baca Juga..?