Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

June 20, 2016

Suara Sang Pencipta




Kekasih,di manakah engkau berada? Apakah engkau bertapa ditaman kecil ini atau tengah menyirami kembang-kembang yang terpukau menatapmu bak bayi didepan susu ibunya?

Ataukah engkau tengah berada diranjangmu dengan kuil kebenaran yang di amanatkan padamu sebagai penghormatan? Lalu engkaupun memasrahkan hati dan jiwamu sebagai tumbalnya?

Ataukah engkau tengah menuntut ilmu kemanusiaan diantara buku-buku hingga engkau sarat oleh keagungan surgawi?


Dimanakah engkau wahai belahan jiwaku? Apakah engkau sedang berdo'a dikuil atau memanggil alam dileladangan,memburu hasrat dan mimpi?

Apakah engkau tengah berada digubug-gubug derita dan menghibur hati yang patah dengan manis jiwamu dan memenuhi tangan mereka dengan murah hatimu?

Engkaulah jiwa Tuhan yang merebak dimana-mana.Engkau lebih gagah ketimbang waktu.Apakah engkau ingat saat pertama kita berjumpa,kala cahaya jiwamu menyinari kita,dan dewi cinta mengitari,mendendangkan lagu jiwa?

Adakah engkau masih ingat ketika kita duduk dibawah rindang dedaunan yang menyembunyikan kita dari mata kemanusiaan,sebagaimana payung agung yang menudungi rahasia hati dari segala luka?

Ingatkah engkau akan taman dan hutan sewaktu kita berjalan sambil bergandengan tangan,saling menyandarkan kepala,seolah-olah kita sedang bersembunyi?

Ingatkah engkau saat ku bisikan selamat tinggal,lalu engkau menghadiahiku ciuman surga dibibirku? Ciuman itu mencerahkanku akan suatu ajaran bahwa bibir yang bermahkotakan gairah cinta yang mampu menguak misteri langit yang tak terkatakan oleh gemulai lidah.

Ciuman itu mengakrabkanku pada bisikan agung yang menyerupai nafas maha kuasa yang telah memasukan nyawa kepada segumpal tanah hingga menjadi manusia.

Nafas itu menghantarkan kita memasuki gerbang spiritual,menghaturkan keagungan jiwaku.Ia tetap bertapa disana sampai kita bertemu kembali.

Masih kuingat sewaktu engkau menciumku.Dengan air mata yang membanjiri pipi,engkau berbisik,  
"Raga memang harus sering terpisah demi kepentingan duniawi,sekalipun hidup itu sendiri kian menjauh akibat kepentingan duniawi."

"Hanyalah jiwa kita yang tetap menyatu dalam gairah cinta,hingga sang maut berkunjung untuk meleburkan kita dalam buaian Tuhan."

Blog terkait -- Suara Sang Pencipta

0 Comment:

Post a Comment

please write your comment in this post..

Baca Juga..?